Monday, March 21, 2016

Peran Mahasiswa dalam Upaya Mitigasi Bencana Karhutla Provinsi Riau


Secara geografi, Provinsi Riau memiliki jenis tanah gambut, dan merupakan salah satu provinsi yang memiliki tanah gambut terluas di Indonesia selain kalimantan. Provinsi Rau memiliki lahan gambut yang mencapai 56 persen total lahan gambut di sumatera. Namun saat ini, lebih dari separuh (50 persen) lahan gambut di Riau sudah rusak. Kerusakan ini disebabkan adanya kegiatan pembukaan lahan ebun, pembakaran, dan aktivitas masyarakat lainnya. Akibatnya menyebabkan terjadinya kabut asap yang diperparah dengan terjadinya musim kemarau.

Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir Provinsi Riau mengalami bencana kabut asap sebanyak 2 kali, dan mengakibatkan kasus ISPA meningkat tajam mencapai 14.566 kasus (Dinkes Prov Riau, 2015). Provinsi Riau juga menjadi sorotan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, karena turut mengirimkan asap nya kepada negara tetangga tersebut.

Bencana yang bisa dikatakan merupakan bencana nasional, karena saat bencana kabut asap di provinsi Riau beberapa waktu yang lalu mampu melumpuhkan sektor transportasi udara, laut dan darat. Dan menjadi suatu hal yang urgensi mengingat Provinsi Riau bencana kabut asap ini telah terjadi dalam kurun 18 tahun terakhir. Jadi sangat diperlukan langkah strategis dan solusi yang benar-benar solutif oleh para pemangku kebijakan dalam menyikapi hal ini. Dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah seperti menangkap pelaku pembakaran lahan dan hutan, pembahasan lahan gambut, maupun kegiatan waterboombing. Banyak opini ataupun rasa ketidakpuasan yang beredar dikalangan publik, salahsatunya pada tatanan mahasiswa. Banyaknya demonstrasi yang dilakukan mahasiswa sebagai bentuk ketidakpuasan kepada pemerintah menurut saya seyogyanya bukanlah suatu langkah yang tepat dalam menyikapi hal ini. Perlu adanya upaya saling support dan aksi nyata, seperti upaya audiensi dan advokasi kepada pemangku kebijakan, dan ikut serta dalam upaya pemadamam titik api.

Berdasarkan keterangan Kasubag Penyelamatan dan Evakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mengatakan sejauh ini BPBD bersama TNI dan Polri dan segenap jajaran telah berusaha maksimal dalam penatalaksanaan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, beliau menambahkan, “Kita bisa mematikan api, namun kita tidak bisa mematikan asap”. Logika nya, penulis berfikir seperti itu juga, dan muncul pertanyaan, bagaimana jika Provinsi Riau mendapat kiriman asap dari provinsi tetangga ?

Penulis berfikir, tidaklah mudah menyelesaikan permasalahan seperti Karhutla ini tanpa adanya kerjasama yang baik. Perlu adanya peran aktif Mahasiswa dan Masyarakat, bukannya saling menjatuhkan maupun menyalahkan instansi atau lembaga.

Kegiatan Mitigasi Bencana
Beberapa minggu yang lalu pemerintah Provinsi Riau dalam hal ini Dinas Kehutanan, TNI/Polri, BPBD Provinsi, BPBD Kab/Kota bersama masyarakat melakukan kegiatan mitigasi bencana. Mitigasi bencana merupakan upaya pencegahan yang dilakukan dengan tujuan agar kebakaran hutan tidak meluas dan mencegah terjadinya bencana kabut asap. Alhamdulillah penulis bersama beberapa rekan-rekan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru ikut langsung dalam upaya mitigasi bencana yaitu pembuatan Kanal blocking yang dilaksanakan di Kabupaten Kampar, Desa Rimbo Panjang 11-12 Maret 2016. Dalam proses pembuatannya, Kanal blocking ini terdiri dari tumpukan pasir dan tanah yang telah dikemas dalam karung, kemudian disusun seperti hurup “H” sehingga menjadi sebuah terasering pada aliran air gambut. Pembuatan kanal blocking ini bertujuan agar dapat menahan air gambut saat terjadinya musim kemarau, sehingga air gambut meresap ke dalam tanah gambut, dan diharapkan dapat mencegah adanya kebakaran didalam lahan gambut itu sendiri. Karena sifat gambut yang mudah terbakar baik diatas tanah maupun didalam tanah, sehingga diperlukan cadangan air yang cukup dan menyebabkan lahan gambut tetap basah.

Ada beberapa poin yang dapat penulis sampaikan, yaitu diperlukan rasa saling percaya dan senantiasa berfikir “Thinking Outside The Box”, kedua teruntuk para Mahasiswa, mari bersama Pemerintah, KITA dukung dalam aksi nyata, siap jadi relawan mengabdi untuk Negara.
HIDUP MAHASISWA !!!
HIDUP RAKYAT INDONESIA !!!

Nama : NOPIANTO
Semester : 8/Epidemiologi
Social Media :
  • Facebook : Nopian Kaiser
  • Twitter : @Nopian10
  • Instagram : @nopian_10
  • Line : Nopian10
Terimakasih kepada Pak Pian yang telah mengirimkan karya tulisnya ke Gema-IKM.co.nrKami tunggu karya tulis selanjutnya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 comments:

Post a Comment


iklan

 

Copyright © Gema IKM. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com