Orasi yang dilakukan HIMA IKM saat hari HIV/AIDS |
Menjadi seorang mahasiswa tentu berbeda saat menjadi siswa.
Ada yang bilang saat menjadi mahasiswa jangan seperti mahasiswa “kupu-kupu” yang
artinya mahasiswa tersebut hanya datang untuk perkuliahan semata. Sementara
untuk informasi lainnya yang ada di kampus tidak ia hiraukan jika tidak ada
sangkut pautnya dengan mata kuliah. Sebaiknya, kita jangan mencontoh mahasiswa
yang demikian. Hendaknya kita bisa menjadi mahasiswa sejati dan mampu
memberikan dampak positif bagi kehidupan kita dengan berorganisasi di kampus.
Saat menjadi mahasiswa banyak manfaat dan peluang yang bisa kita
lakukan. Kita bisa bertemu dengan mahasiswa lain, dosen, professor, tokoh
masyarakat, pejabat, pengusaha, dan lain-lainnya. Kita bisa student exchange ke luar negeri, dan
kesempatan magang di perusahaan impian mu. Punya bakat dan kreatifitas? Beragam
lomba inovatif banyak tersedia hanya bagi mereka yang mahasiswa, begitupun
penelitian atau riset yang tentunya bisa mengasah kemampuan ilmiahmu.
Di kehidupan kuliah, kita akan bertemu beragam organisasi,
komunitas, kegiatan, dan wadah-wadah minat dan bakat lainnya. Semua sangat
bermanfaat bagi kita sebagai mahasiswa. Dengan mengikuti organisasi yang ada di
kampus, kita bisa menunjukkan bahwa kita mampu memberikan
dampak yang baik di lingkungan kampus. Kita harusnya bisa menjadi contoh bagi
rekan-rekan kita yang lain maupun junior yang akan bergabung nantinya.
Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan mahasiswa yang
menimba ilmu di kampus.
Organisasi
sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun
kesadaran berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang
tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang
ada di kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri
kita sesungguhnya sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan
mendengarkan dosen memberi perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan
kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi.
Dalam berorganisasi, kita bisa
mengenal dunia kampus lebih luas. Misalnya saja kita adalah seorang mahasiswa
yang tidak terbiasa dengan pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di
depan orang ramai, dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu.
Setidaknya, keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara
terbuka di depan orang banyak. Aspek utama yang harus kita miliki dalam
berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada sebuah
organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya.
Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi tersebut
dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi, jangankan
untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup yang
kecilpun tidak sanggup rasanya untuk berpendapat.
Bagi mahasiswa Ilmu Kesehatan
Masyarakat (IKM), ilmu keorganisasian akan sangat terasa manfaatnya saat kita
sedang Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) pada semester 7, karena di PBL kita
belajar cara mengatur dan mengkoordinir kelompok dan masyarakat, berpidato
didepan umum, dan bagaimana merencanakan serta menjalankan suatu program
ataupun kegiatan, semuanya sudah dipelajari di organisasi. Oleh karena ilmu
organisasi sangat bermanfaat bagi mahasiswa IKM.
Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur secara
formal, namun bisa kita rasakan dengan perasaan. Dahulunya kita hanyalah
seorang yang pendiam dan jarang bergaul, setelah mencoba untuk berorganisasi
maka kita bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang. Kita
tidak lagi merasakan gugup atau gemetar melihat kumpulan orang yang akan
mendengar apa yang akan kita ucapkan.
Berikut beberapa manfaat bagi mahasiswa yang
mengikuti organisasi:
1. Dapat Mengasah Softskill
Tahukan kamu apa bedanya softskill
dan hardskill? Hardskill itu kemampuan teknis yang kita pelajari melalui disiplin
ilmu. Skill yang di dapat dari kamu mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Seperti anak Kimia, membuat suatu campuran bahan kimia. Anak pertanian, menanam
pohon cabe. Anak mesin membuat mobil sendiri, dan sebagainya.
Namun softskill
kadang dilupakan, yaitu kemampuan kamu dalam mengatur/memanajemen dirimu
sendiri dan diri orang lain. Contohnya kamu sebagai pemimpin atau leader,
pastinya kamu harus siap mengatur anggotamu, sedangkan jika kamu sebagai
anggota jika di atur oleh atasanmu, kamu harus patuh. contoh lainnya jika dalam
suatu kelompok terjadi konflik maka kita harus mencari solusi bersama, dan juga
jika di beri amanah kita harus menjalankannya. Semuanya itu tak ada hubungannya
dengan apa yang jelaskan dosenmu dalam kelas. Tak ada hubungannya mengatasi
atau mengatur suatu organisasi dengan bahan kimia, apalagi pohon cabe.
2. Dengan
Berorganisasi, Menyalurkan Minat, Mengasah Bakat
Dengan mengikuti UKM, minatmu dapat tersalurkan dan
bakatmupun bertambah pesat. Contohnya yang jago
menyanyi atau tari kan bisa ikut siden atau jadi penari. Sedangkan yang hobi
menulis bisa ikut UKM di bidang Pers, pastinya kan bisa mempertambah wawasanmu
dan pengalamanmu. Sehingga bisa menyalurkan aspirasi-aspirasi mahasiswa lainnya
sekaligus belajar menjadi wakil rakyat. Jadi dengan mengikuti UKM atau
berorganisasi bisa menambah bakatmu.
3. Dapat Menerapkan Teori Menjadi Praktek
Dibangku
kuliah kita hanya belajar teori, tapi di organisasi kita bukan hanya belajar
teori tapi juga praktek, misalnya melakukan penyuluhan kesehatan, bakti sosial,
membuat event atau kegiatan
kemahasiswaan.
4. Meningkatkan
wawasan/pengetahuan
Di
Organisasi bukan hanya membahas kegiatan atau event yang akan dilaksanakan, tetapi juga membahas isu-isu terkini,
contohnya sebagai mahasiswa IKM, kita diajak untuk membahas tentang isu-isu
terkini mengenai permasalahan kesehatan yang sedang terjadi, seperti meningkatnya
kasus DBD. Hasil dari pembahasan tersebut bisa kita advokasikan ke pemerintah
dan disebarkan ke masyarakat untuk diketahui secara luas.
5. Memperluas Pergaulan
Dengan kamu bergabung
dalam suatu organisasi, kamu akan bertambah kenalan. Yang tadinya temanmu hanya
satu prodi. Nanti bisa bertambah menjadi satu universitas, malah-malah bisa
dengan universitas lain. Maka tak heran jika kamu melihat anak-anak organisasi
contohnya BEM atau HIMA, kalau jalan banyak yang kenal. Atau “Uih tuh anak HIMA,
keren!! dari prodi mana dia?”, atau,”Uwih, gagah banget bro sekarang dia,
semenjak ikut HIMA”. Asik bukan jadi terkenal dan banyak kenalan?
6. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Di Organisasi kita
dituntut mampu berkomunikasi dengan baik karena di organisasi kita bekerjasama
secara berkelompok.
7. Melatih leadership (kepemimpinan)
8. Belajar mengatur waktu
9. Mengasah kemampuan sosial
10. Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya
11. Dengan Berorganisasi, Dapat Menambah Nilai Plus Dalam
CV-mu
Dengan punya
pengalaman berorganisasi, perusahaan yang merekrutmu pasti akan
mempertimbangkanmu baik-baik, karena itu artinya kamu dianggap sudah punya
pengalaman dalam bekerja dalam kelompok, alias punya Softskill. Kamu bukan sekedar mahasiswa ber-IPK tinggi tapi
kerjanya cuma bolak-balik kuliah-pulang-kuliah-pulang (istilah lawas,
“mahasiswa kupu-kupu”). IPK itu penting untuk dipertahankan, untuk menunjukkan
bahwa kamu serius dalam studimu, tapi jangan sampai kamu mendewakkan IPKmu
sehingga tidak mengembangkan diri di luar perkuliahan.
Bagi mahasiswa yang
belum menemukan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, maka berusahalah untuk
bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Semua itu akan berguna untuk
kelangsungan perkuliahan dan mampu menjalin persahabatan antara sesama
mahasiswa di kampus. Janganlah menjadi mahasiswa seperti batu yang terselip
dalam pondasi, yang hanya bertahan pada satu tempat berdiam. Sama halnya dengan
mahasiswa yang hanya duduk di bangku kuliah tanpa memberikan umpan balik dalam
perkuliahan. (saipuddin)
0 comments:
Post a Comment